Tentang
menerima
Memaknai
sebuah kehidupan itu memang banyak bentuknya ya, sebenarnya mengeluh pun juga
termasuk. Mengeluh pada porsi yang sudah ditetapkan oleh-Nya, mengeluh pada
seonggok kenyataan yang disodorkan dariNya kepadamu, pada sekeliling yang terjadi
di sekitarmu, misalnya.
Gue
sering mengeluh- pada apapun itu, pada hal-hal yang terjadi belakangan ini
khususnya. Tentang kabar pahit 2 bulan yang lalu, apa yang telah Dia
berikan kepada gue rupanya benar-benar berdampak hebat dalam diri gue sekarang.
Tapi rasanya, mengeluh bukan cara yang terbaik untuk saat ini, karena dengan
mengeluh itulah hanya bisa membuat gue semakin jatuh dan rapuh dan mendiamkan
diri pada keadaan yang sama tanpa ada usaha untuk selalu melihat dan jalan
ke depan.
Mengulang
di tahun kedua? Gak pernah ada yang bilang itu mudah, karena ketika kita telah
memimpikan dan mati-matian mengusahakan mimpi itu terjadi, konsekuensinya
adalah kita harus siap kehilangan dan meninggalkan mimpi itu pula disaat yang
bersamaan. Dan lagi lagi, yang harus kita lakukan setelahnya apa? Hanya bisa
menerima, memperbaiki diri dan pola pikir, dan memutuskan akan maju atau
mundur, akan melanjutkan atau meninggalkan.
Dan
akhirnya gue memilih untuk menerima, maju dan melanjutkan.
Menerima?
Awalnya memang sulit, tapi, hei, bumi ini berotasi, hidup itu dinamis, bergerak
maju, berjalan sesuai rencanaNya, memangnya kita ini siapa menghalangi dan
ingin segalanya berjalan sesuai kehendak?
Maju dan melanjutkan? Ini butuh energi positif yang sangat besar. Dan, entah bagaimana cara Dia menyampaikannya, Dia telah memberikan energi positifnya kepada gue, inilah yang membuat gue selalu percaya bahwa Dia menyimpan rencana yang
besar untuk gue, menunggu untuk segala sesuatunya dikeluarkan. Gue cuma berharap
bahwa salah satu dari rencanaNya, Dia berkenan untuk memberi kesempatan
kepada gue untuk memupuk dan melanjutkan lagi apa yang menjadi tujuan gue
selama ini. RencanaNya saat ini untuk gue? Mungkin ingin membuat gue lebih
kuat, lebih kuat untuk menyingkirkan kerikil-kerikil yang mecoba menghalangi jalan gue, dan menguji apa gue masih percaya akan kuasa Dia atau nggak. Sesederhana
itu.
Karena
sesungguhnya Dialah Yang Maha Baik Pembuat Rencana.
No comments:
Post a Comment