Tuesday, September 23, 2014


Tentang menerima

Memaknai sebuah kehidupan itu memang banyak bentuknya ya, sebenarnya mengeluh pun juga termasuk. Mengeluh pada porsi yang sudah ditetapkan oleh-Nya, mengeluh pada seonggok kenyataan yang disodorkan dariNya kepadamu, pada sekeliling yang terjadi di sekitarmu, misalnya.

Gue sering mengeluh- pada apapun itu, pada hal-hal yang terjadi belakangan ini khususnya. Tentang kabar pahit 2 bulan yang lalu, apa yang telah Dia berikan  kepada gue rupanya benar-benar berdampak hebat dalam diri gue sekarang. Tapi rasanya, mengeluh bukan cara yang terbaik untuk saat ini, karena dengan mengeluh itulah hanya bisa membuat gue semakin jatuh dan rapuh dan mendiamkan diri pada keadaan yang sama tanpa ada usaha untuk selalu melihat dan jalan ke depan.

Mengulang di tahun kedua? Gak pernah ada yang bilang itu mudah, karena ketika kita telah memimpikan dan mati-matian mengusahakan mimpi itu terjadi, konsekuensinya adalah kita harus siap kehilangan dan meninggalkan mimpi itu pula disaat yang bersamaan. Dan lagi lagi, yang harus kita lakukan setelahnya apa? Hanya bisa menerima, memperbaiki diri dan pola pikir, dan memutuskan akan maju atau mundur, akan melanjutkan atau meninggalkan.

Dan akhirnya gue memilih untuk menerima, maju dan melanjutkan.
Menerima? Awalnya memang sulit, tapi, hei, bumi ini berotasi, hidup itu dinamis, bergerak maju, berjalan sesuai rencanaNya, memangnya kita ini siapa menghalangi dan ingin segalanya berjalan sesuai kehendak? 

Maju dan melanjutkan? Ini butuh energi positif yang sangat besar. Dan, entah bagaimana cara Dia menyampaikannya, Dia telah memberikan energi positifnya kepada gue, inilah yang membuat gue selalu percaya bahwa Dia menyimpan rencana yang besar untuk gue, menunggu untuk segala sesuatunya dikeluarkan. Gue cuma berharap bahwa salah satu dari rencanaNya, Dia berkenan untuk memberi kesempatan kepada gue untuk memupuk dan melanjutkan lagi apa yang menjadi tujuan gue selama ini. RencanaNya saat ini untuk gue? Mungkin ingin membuat gue lebih kuat, lebih kuat untuk menyingkirkan kerikil-kerikil yang mecoba menghalangi jalan gue, dan menguji apa gue masih percaya akan kuasa Dia atau nggak. Sesederhana itu.

Karena sesungguhnya Dialah Yang Maha Baik Pembuat Rencana.

No comments:

Post a Comment